Potensi pertumbuhan industri manufaktur Indonesia masih sangat besar, tetapi tantangan juga ada di depan mata. Peningkatan daya saing di pasar internasional menuntut efisiensi dan inovasi dari industri dalam negeri.

Meski demikian, dukungan kebijakan, infrastruktur yang memadai, serta akses energi yang terjangkau akan menjadi pondasi kuat bagi industri manufaktur dalam menghadapi persaingan global.

Data BPS menunjukkan, pada triwulan III-2024 industri manufaktur menyumbang 17,18 persen terhadap PDB, atau naik dari 16,70 persen di triwulan sebelumnya. Hingga Oktober 2024, industri manufaktur Indonesia masih tampil sebagai pilar utama perekonomian.

Industri manufaktur Indonesia harus disiapkan menjadi bagian dari pemasok kebutuhan global. Indonesia harus masuk ke dalam sistem perdagangan dunia dan mengikuti kebutuhan manufaktur dunia, hingga akhirnya mampu menjadi bagian dari supply chain global.

Caranya, dengan memfokuskan sektor manufaktur Indonesia agar mampu memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh pasar global dengan menjaga kualitas terbaik.

“Manufaktur Indonesia perlu terus didorong untuk menuju skala global. Langkah ini juga sejalan dengan harapan besar Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam beberapa tahun mendatang,” kata Muhammad Najmi Assyauqi, Managing Director InovaKit dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita turut mendukung inovasi di sektor manufaktur sebagai kunci percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mendukung masuknya produk manufaktur Indonesia masuk pasar global, PT Asasi Jaya Madani resmi memperkenalkan InovaKit dalam acara soft launching yang penuh semangat di Selasar Timur Kitchen & Coffee, Bekasi Timur.

Rebranding ini menandai transformasi besar dalam visi dan misi perusahaan untuk membawa industri manufaktur Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, selaras dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat modern.

Muhammad Najmi Assyauqi, atau yang akrab disapa Mas Oki membagikan cerita menarik tentang perjalanan rebranding ini. Jaya Madani, sebagai brand yang telah berkembang, mulai menghadapi tantangan dalam memperluas pangsa pasar di tengah ketatnya persaingan industri.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, lahirlah InovaKit, sebuah transformasi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.

"Inova diambil dari kata inovasi yang melambangkan kreativitas tanpa batas, sementara Kit mencerminkan kumpulan produk inovatif yang dirancang secara khusus untuk menjawab aspirasi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Rebranding ini, lanjut dia, bukan sekadar pergantian nama, melainkan sebuah langkah strategis untuk membawa solusi manufaktur Indonesia menuju skala global.

InovaKit hadir dengan jajaran produk stainless steel yang inovatif, di antaranya keranda jenazah dan pemandian jenazah yang fungsional dan efisien.

Troli barang untuk kebutuhan industri dan layanan publik, serta podium dan mimbar minimalis untuk kegiatan keagamaan, pemerintahan, dan edukasi.

Selanjutnya, wastafel minimalis dan alat pendukung kebersihan, aksesoris mobil dan jasa modifikasi ambulance.

Sebagai simbol kolaborasi dan inovasi, InovaKit juga memperkenalkan komunitas “Inovanian” sebagai bentuk apresiasi kepada para pelanggan yang berperan aktif dalam mendukung perubahan dan pertumbuhan bersama.

Acara ini ikut menghadirkan empat pemateri kunci yang membagikan wawasan strategis dan pengalaman inspiratif. Mas Oki membagikan perjalanan bisnis yang penuh tantangan. Dengan keputusan strategis, inovasi, dan kerja sama tim, omzet perusahaan yang semula stagnan berhasil naik berkali lipat hingga mencapai angka miliaran.

Agus Purwadi, Marketing Manager memberikan paparan soal strategi multi-channel untuk pertumbuhan omzet fantastis. Agus memanfaatkan integrasi Google Ads, Meta Ads, TikTok Ads, dan marketplace untuk menciptakan pertumbuhan yang stabil sepanjang tahun. Berkat pendekatan multi-channel, omzet yang awalnya ratusan juta berhasil menembus omzet fantastis di akhir tahun.

Fajar Muhammad, Manager Sales & Customer Service memaparkan strategi Closing & Relationship Building. Fajar mengungkapkan pentingnya membangun hubungan kuat dengan pelanggan dan teknik closing yang efektif. Dengan strategi negosiasi win-win, omzet perusahaan melonjak signifikan terutama di kuartal ketiga dan keempat.

Sementara itu, Ryan Dwi Kurnia, Lead Product Strategist memaparkan strategi market fit yang mendorong penjualan maksimal.

Ryan menjelaskan bagaimana produk unggulan seperti pemandian dan keranda mendominasi penjualan. Produk wastafel injak mekanik, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan kebersihan di masa pandemi, juga berhasil mencetak angka penjualan luar biasa dalam waktu singkat.

Melalui soft launching ini, InovaKit juga membuka peluang emas melalui Program Affiliator, sebuah program kolaboratif yang dirancang untuk mendukung mitra dalam meraih keuntungan bersama.

Kisah sukses datang dari Dicky, seorang affiliator yang berhasil meraih omzet ratusan juta hanya dalam setahun. Dengan memanfaatkan gadget, internet, dan relasi, Dicky membuktikan bahwa siapa pun bisa meraih kesuksesan bersama InovaKit.

“Soft launching InovaKit menandai babak baru dalam dunia manufaktur Indonesia. Dengan visi inovasi dan kolaborasi, serta dukungan penuh dari pemerintah, InovaKit optimistis membawa produk manufaktur Indonesia menuju panggung global,” kata Mas Oki.

Sumber: https://investor.id