Realisasi investasi industri pengolahan atau manufaktur mengalami peningkatan signifikan secara tahunan pada semester I/2024 yang tercatat melonjak 24,68% (year-on-year/YoY).

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi manufaktur semester I/2024 sebesar Rp337 triliun, lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp270,3 triliun.

Adapun, kontribusi industri manufaktur semester pertama tahun ini mencapai 40,6% terhadap total realisasi investasi sebesar Rp829,9 triliun dalam periode yang sama.

Namun, capaian investasi manufaktur masih menempati urutan kedua setelah realisasi sektor jasa yang kontribusinya sebesar 41,3% terhadap total penanaman modal awal tahun ini.

Secara rinci, penanaman modal asing (PMA) pada industri manufaktur tercatat sebesar US$16,8 miliar atau berkontribusi 58,4% dari total PMA sebesar Rp421,7 triliun.

Adapun, sektor manufaktur yang paling banyak investor asing yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang mencapai US$43,4 miliar yang terdiri dari 1.130 proyek.

Kemudian, investasi asing juga banyak menanamkan modal ke industri kimia dan farmasi dengan total investasi US$848 juta dari 1.417 proyek.

Sementara, penanaman modal dalam negeri (PMDN) industri manufaktur sebesar Rp94,8 triliun atau 23% dari total PMDN semester pertama tahun ini yang mencapai Rp408,2 triliun.

Subsektor manufaktur yang paling banyak ditanami modal oleh investor dalam negeri yaitu industri makanan sebesar Rp14,1 miliar untu 6.411 proyek dan disusul industri kimia farmasi sebesar Rp9,2 miliar dari 2.468 proyek.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com