Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan mendorong industri fotovoltaik atau teknologi pengubahan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik. Mudahnya biasa disebut dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Industri itu akan didorong untuk mengambil pasar Amerika Serikat (AS). Menurut Airlangga industrial fotovaltaik ini 95% bergantung pada China. Nah, Airlangga menyebut, AS berencana untuk mengurangi impor dari China mulai 2025.

"Kenapa ini penting? Karena sekarang 95% bergantung pada China. AS di 2025 akan mengurangi impor atau melarang dari China, jadi ini kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong fotovoltaik industry," kata Airlangga dalam sambutannya di acara HSBC Summit 2023, Rabu (11/10/2023).

Menurut Airlangga, industri fotovoltaik ini berpotensi menjadi produk yang unggul setelah suksesnya produk baja. Sejumlah bahan untuk membangun 'kebun matahari' itu di Indonesia disebut sangat lengkap.

"Kita punya silica, pasir kuarsa, kita bisa membangun industri kaca, karena kaca dan fotovoltaik itu sudah sangat dekat, kita tinggal bangun semikonduktor yang relatif sederhana," jelas dia.

Menurut Airlangga, industri fotovoltaik ini berpotensi menjadi produk yang unggul setelah suksesnya produk baja. Sejumlah bahan untuk membangun 'kebun matahari' itu di Indonesia disebut sangat lengkap.

"Kita punya silica, pasir kuarsa, kita bisa membangun industri kaca, karena kaca dan fotovoltaik itu sudah sangat dekat, kita tinggal bangun semikonduktor yang relatif sederhana," jelas dia.

Sumber: https://finance.detik.com