Pada 2023, tim riset Traction Energy Asia memetakan rantai pasok produksi baterai kendaraan listrik di wilayah pembangunan industri baterai kendaraan listrik dari hulu hingga ke hilir. Salah satu yang diteliti adalah terkait dampak ekonomi.

Dalam situs webnya, Traction Energy Asia menyebutkan, penelitian ini dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan mulaiĀ  pemerintah daerah di tingkat kabupaten, perusahaan kendaraan listrik, hingga perwakilan desa sekitar.

Di wilayah hulu, yaitu Kabupaten Morowali, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi dibanding sektor lainnya dalam mendorong ekonomi daerah.

Pertumbuhan sektor industri pengolahan terjadi seiring dengan masuknya investasi pembangunan pabrik pengolahan nikel dalam bentuk pabrik smelter di Kecamatan Bahodopi.

Pada 2022, sektor pertambangan dan penggalian bertumbuh sebesar 17,2 persen, sedangkan sektor industri pengolahan pertumbuhannya lebih tinggi sebesar 31,9 persen.

Pada tahun yang sama, tingkat kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB mencapai 73,2 persen dengan nilai Rp47,4 triliun. Selain itu, persentase PAD terhadap total pendapatan daerah Kabupaten Morowali cukup tinggi, yaitu sebesar 41,8 persen.

Di wilayah hilir, pertumbuhan sektor industri pengolahan di Kabupaten Bekasi mencapai 5,8 persen pada 2022.

Sementara itu, Kabupaten Karawang mencatat pertumbuhan sektor industri pengolahan lebih tinggi, mencapai 7,5 persen. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan sektor industri pengolahan di Kabupaten Karawang adalah pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.

Adapun nilai PDRB sektor industri pengolahan di Kabupaten Bekasi pada 2022 mencapai Rp206,8 triliun dengan kontribusi sebesar 77,4 persen, sedangkan nilai PDRB sektor industri pengolahan di Kabupaten Karawang sebesar Rp127,8 triliun dengan kontribusi sebesar 71,4 persen.

Selain itu, persentase PAD terhadap total pendapatan daerah di Kabupaten Bekasi mencapai 42,9 persen pada 2022, sedangkan Kabupaten Karawang sebesar 36,4 persen.

Melalui penelitian itu, Traction juga mengungkapkan bahwa pembangunan industri baterai listrik memiliki berbagai tantangan. Misalnya, belum terintegrasinya rantai pasok kendaraan listrik dan pendukungnya.

Selain itu, kualifikasi tenaga kerja lokal yang belum sesuai dengan kebutuhan industri juga menjadi tantangan lainnya, sehingga tenaga kerja di industri ini lebih banyak diisi oleh tenaga kerja luar daerah atau asing.

Untuk menangani permasalahan tersebut diperlukan pemetaan untuk mewujudkan rantai pasok baterai kendaraan listrik yang berkelanjutan dan bermanfaat hingga fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu strateginya melalui pelatihan maupun pendidikan vokasi agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah dan tenaga kerja asing.

Sumber: https://green.katadata.co.id