Industri mebel lokal melihat potensi pasar ekspor di Timur Tengah. Namun untuk mengisi pasar tersebut masih dibutuhkan berbagai dukungan dari pemerintah.

Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menuturkan pemerintah perlu menjembatani pelaku industri furnitur tanah air untuk bisa mengikuti pameran di Timur Tengah.

"Kita mungkin perlu bantuan pemerintah di sini untuk membantu misalnya apa di tahap awal melalui pameran dulu gitu ya," kata Abdul dalam acara penutupan Indonesia International Furniture Expo (IFEX), Minggu (12/3/2023).

Abdul berharap, ke depannya industri furnitur Indonesia bisa memiliki permanen display di negara-negara di Timur Tengah, agar bisa memudahkan pelaku industri lokal untuk memasarkan produk di sana.

“Kita harus juga mengikuti jejak mereka punya permanen display lah kalau bisa di Arab itu ya, misalnya di Abu Dhabi, Kuwait ataupun Bahrain saja permanen display kita punya bagusnya gitu,” tambah Abdul.

Sebelumnya Abdul menjelaskan jika berbagai negara yang memiliki industri furnitur kuat seperti China, telah lebih dahulu berekspansi di negara-negara di Timur tengah.

"Sebelum kita ngomong mereka udah di sana, bahkan sudah punya pusat perbelanjaan di tengah gurun pasir buat ini," ujarnya.

Pusat perbelanjaan yang dimaksudkan Abdul adalah pusat perbelanjaan yang khusus menjajakan produk-produk furnitur besutan China bernama Dragon Mart yang memiliki panjang 1,2 kilometer.

Dragon Mart ini, terletak di pinggiran kota Dubai yang disebutkan sebagai pusat perdagangan ritel China terbesar di luar China daratan.

Sebelumnya HIMKI memandang pasar di negara-negara di Timur Tengah bisa menjadi pasar baru industri furnitur yang sangat potensial, salah satunya lantaran adanya komitmen untuk menjadikan Timur Tengah sebagai Eropa Baru dengan merestrukturisasi berbagai sektor, utamanya perekonomian.

Selain itu, imbas dari penurunan permintaan ekspor akibat ketidakstabilan kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, HIMKI membidik India dan Timur Tengah untuk jadi emerging market industri furnitur lokal.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com