Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengandalkan industri baja dalam mendorong tercapainya rencaka aksi dekarbonisasi di sektor industri yang ditargetkan Net Zero Emission pada 2050.

Hal ini lantaran peran vital industri baja dalam menopang pertumbuhan ekonomi dan pengembangan industri lainnya seperti energi, konstruksi, otomotif, dan transportasi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan mendukung investasi dan inovasi dalam membangun struktur industri baja melalui berbagai kebijakan.

"Sektor industri baja harus menjadi contoh dalam merangkul prinsip-prinsip keberlanjutan dan berperan aktif dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan," kata Agus dalam keterengan resminya, Senin (23/10/2023).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan upaya untuk mencegah masuknya produk keramik impor secara masif.
 
Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Ditjen IKFT Kemenperin Wiwik Pudjiastuti mengatakan instrumen yang disiapkan diantaranya meliputi lartas keramik impor hingga kebijakan antidumping.
 
"Memang kondisi keramik kan saat ini lagi banyak impor dan sebagainya. Masalahnya cukup banyak, jadi ya kita sekarang sedang membuat beberapa kebijakan yang intinya untuk meningkatkan kembali kinerja industri keramik kita. Apapun penyebabnya itu," katanya ditemui di sela acara Asta Karya Nusa 2023 di Jakarta, Selasa.
 
Wiwik mengungkapkan Kemenperin tengah mempersiapkan kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) untuk melindungi industri keramik nasional.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri elektronika lebih berkualitas dan berdaya saing di pasar global. Sebab, industri elektronika merupakan salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Industri elektronika mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Apalagi, produk elektronik dari Indonesia semakin baik kualitasnya dan mampu bersaing di pasar global," tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10/2023).

Badan Pusat Statistik mencatat kinerja industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik selama kuartal kedua 2023 tumbuh sebesar 17,3% dibandingkan kuartal pertama 2023.

World Steel Association (Worldsteel) memproyeksikan permintaan baja tumbuh 1,8% pada 2023 dengan volume mencapai 1.814,5 juta metrik ton. Hal ini didorong oleh pemulihan permintaan di sejumlah negara berkembang di Asia.

Berdasarkan laporan Short Range Outlook (SRO) 2023-2024, permintaan baja mengalami kontraksi hingga 3,3% pada 2022. Sejak paruh kedua 2022, aktivitas sektor pendukung baja menurun tajam karena pelemahan investasi dan konsumsi.

Ketua Komite Ekonomi Baja Dunia Maximo Vedoya mengatakan, penurunan permintaan baja merupakan dampak dari tingginya inflasi dari tren suku bunga, khususnya yang dihadapi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

"Mempertimbangkan efek tertunda dari pengetatan kebijakan moneter, kami memperkirakan pemulihan permintaan baja pada tahun 2024 akan berjalan lambat di negara-negara maju," kata Maximo dalam laporan terbarunya, Selasa (17/10/2023).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kinerja industri pengalengan ikan berorientasi ekspor yang telah mampu bersaing dan menembus pasar global.

"Indonesia termasuk ke dalam 10 negara terbesar eksportir produk perikanan dalam kaleng di dunia," kata Menperin dalam pelepasan ekspor ikan sarden dan tuna dalam kaleng di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Menperin menyebutkan terdapat 70 industri pengalengan ikan skala besar dengan total produksi sebesar 308.000 ton pada tahun 2022.

Industri pengalengan ikan tercatat juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga 29.500 orang.

Ekspor produk perikanan dalam kaleng itu dilakukan oleh CV Pasific Harvest yang gencar memperluas pasar ekspornya, termasuk ke negara-negara nontradisional. Kali ini, perusahaan mengekspor produknya ke Jerman, Libya, dan negara-negara Afrika lainnya.

Kinerja dunia usaha pada kuartal III 2023 tetap kuat berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,65%.

Capaian ini didukung oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat, termasuk LU Pertambangan dan Penggalian karena faktor musiman. Lalu LU Industri Pengolahan didukung oleh permintaan yang masih terjaga, serta LU Konstruksi seiring masih berlangsungnya proyek domestik.

Dikutip dari keterangan Bank Indonesia (BI), Sabtu (14/10/2023), sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha yang kuat, kapasitas produksi terpakai pada kuartal III 2023 tercatat sebesar 75,17%, meningkat dari 74,88% pada kuartal sebelumnya.

Sementara itu, penggunaan tenaga kerja tetap berada dalam fase ekspansi meski melambat dan kondisi keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik, meski tidak setinggi kuartal sebelumnya.