Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) pada kuartal I 2022 tumbuh 9,86 persen secara year on year (yoy), yang menunjukkan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat.

“Sektor ILMATE merupakan kelompok industri manufaktur yang berperan penting pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin M Arifin lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin, pada kuartal I 2022 sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,19 persen terhadap PDB nasional dan sebesar 24,19 persen terhadap PDB industri nonmigas.

Penyumbang terbesar pertumbuhan ILMATE tersebut didukung sejumlah peningkatan subsektor, seperti industri alat angkutan yang tumbuh 14,20 persen, disusul industri mesin dan perlengkapan 9,92 persen, industri logam dasar 7,90 persen, serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik sebesar 6,80 persen.

Arifin menjelaskan industri alat angkutan tumbuh di atas dua digit sejak kuartal II tahun 2021 karena kebijakan perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) yang diberlakukan sejak 1 Maret 2021.

"Kebijakan tersebut mendorong penumbuhan permintaan kendaraan niaga dan membaiknya daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.

Pada kuartal I 2022 laju perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya, tumbuh 7,41 persen, didorong oleh peningkatan penjualan mobil. Hingga saat ini sudah ada 36 tipe kendaraan sampai dengan 2.500 cc dari tujuh perusahaan yang mendapatkan insentif PPnBM DTP.

"Untuk mendorong pertumbuhan PDB sektor industri alat angkut yang berkontribusi sebesar 1,53 persen di kuartal I-2022, pemerintah memperpanjang program PPnBM-DTP industri kendaraan bermotor,” imbuhnya.

Kebijakan itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022.

“PMK ini berisi tentang desain insentif baru yang disesuaikan dengan kondisi pemulihan sektor otomotif ke depan untuk kendaraan bermotor roda empat dengan nilai kandungan komponen lokal minimal 80 persen,” ungkap Arifin.

Berikutnya industri mesin dan perlengkapan juga tumbuh sejak kuartal I 2021 dan pada kuartal I 2022 peningkatan PDB subsektor ini didorong oleh kenaikan permintaan dan lapangan usaha pertambangan, terutama komoditas batu bara dan nikel. Selain itu terjadi peningkatan permintaan luar negeri untuk produk ekskavator dan grader atau leveller.

“Peningkatan pertumbuhan industri mesin dan perlengkapan YTDL yang terjadi sepanjang tahun 2021, salah satunya didorong oleh permintaan alat berat dari berbagai lapangan usaha termasuk sektor pertambangan, agro, konstruksi, dan kehutanan,” jelas Arifin.

Sumber: https://www.antaranews.com