Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh signifikan pada triwulan III 2022, yakni sebesar 4,83 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang 4,12 persen.
Hal tersebut menandakan bahwa aktivitas sektor manufaktur di Tanah Air terus menggeliat di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
"Alhamdulillah, pertumbuhan industri manufaktur pada triwulan III 2022 yang 4,83 persen juga lebih baik dibandingkan periode sebelumnya pada triwulan II 2022 yang mencapai 4,33 persen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menperin memberikan apresiasi kepada para pelaku industri di Indonesia yang masih bergairah di tengah lesunya perekonomian global.
Realisasi investasi sektor industri manufaktur mencapai Rp365,2 triliun sepanjang Januari-September 2022. Capaian itu naik 54 persen dibandingkan periode yang sama 2021 senilai Rp236,8 triliun.
Mengacu kepada pencapaian tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta seluruh pelaku kepentingan untuk menjaga kepercayaan diri investor di Industri tekstil.
"Kepercayaan diri para investor di sektor industri ini harus tetap dijaga, yang didukung dengan berbagai kebijakan strategis," kata Agus dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).
Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM, pada Januari-September 2022, sektor industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, chip semikonduktor menjadi salah satu perhatian pemerintah. Saat ini pihaknya terus menjajaki investasi chip semikonduktor dengan investor dari Amerika Serikat (AS).
Agus mengatakan, dalam tiga bulan terakhir, pihaknya sudah dua kali mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan melakukan pertemuan-pertemuan. Pertemuan tersebut diantaranya dengan pejabat, Badan Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative) dan pelaku industri.
"Ini kita akan menggunakan beberapa platform kerja sama - kerja sama regional yang akan membawa Indonesia sebagai sentral atau key point di mata amerika, yang akan pada gilirannya membawa investasi dari amerika masuk ke Indonesia," ujar Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (1/11).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat realisasi penanaman modal sektor industri manufaktur mencapai Rp365,2 triliun sepanjang Januari-September 2022 di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu.
“Capaian tersebut meningkat 54 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp236,8 triliun. Kepercayaan diri para investor di sektor industri ini harus tetap dijaga, yang didukung dengan berbagai kebijakan strategis,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM, pada Januari-September 2022 sektor manufaktur memberikan kontribusi 40,9 persen terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun. Secara kumulatif, investasi di Indonesia tumbuh 35,3 persen (yoy) dan selama sembilan bulan ini telah mencapai 74,4 persen dari target Rp1.200 triliun pada 2022.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berupaya mendorong kemampuan industri agar terus berkembang dan berdaya saing. Maka itu, diperlukan investasi dalam optimalisasi teknologi.
Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, khususnya dalam implementasi program priorias pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Oleh karena itu, Badan Standaridisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) melalui unit satuan kerja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang melaksanakaan kegiatan Business Gathering dengan tema 'Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi AiMS dan Sinergi Industri Sebagai Wujud Peningkatan Layanan Prima BBSPJPPI' pada tanggal 27 Oktober 2022 lalu.
Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyampaikan pentingnya percepatan implementasi industri 4.0. Menurutnya, hal itu agar industri dalam negeri semakin mandiri dan maju.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang memiliki daya saing dapat memperkuat struktur industri nasional.
Direktur Jendral (Dirjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, di Bandarlampung, Selasa, mengatakan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan kepada Ditjen IKMA untuk melakukan pemberdayaan IKM yang berdaya saing.
"Kemudian IKM tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur industri nasional. Dimana IKM dapat ekspor serta membuka peluang kesempatan kerja," kata dia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, dilakukan perumusan kebijakan penguatan kapasitas kelembagaan serta pemberian fasilitas. Dalam rangka program penguatan IKM, kata dia, Kemenperin fokus pada pengembangan sentra IKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Page 63 of 126