Presiden Prabowo Subianto menunjuk empat kementerian untuk mengkaji solusi penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil yang baru-baru ini dinyatakan pailit. Penyelamatan ini dinilai sangat penting guna mencegah potensi krisis sosial akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor tekstil.
Pengamat kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyatakan, krisis yang dihadapi PT Sritex memerlukan perhatian serius dari pemerintah. “Ini adalah isu yang perlu dihadapi dengan serius, mengingat industri tekstil adalah salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia,” kata Achmad dalam keterangan resminya, Minggu (27/10/2024).
Achmad berharap Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Tenaga Kerja mampu menyusun langkah-langkah strategis untuk meredam dampak sosial dari krisis ini. Beberapa solusi yang ia sarankan meliputi pemberian bantuan sosial khusus bagi pekerja terdampak dan restrukturisasi utang bagi perusahaan tekstil yang menghadapi kesulitan finansial.
“Pemerintah harus segera mengeluarkan paket bantuan sosial khusus untuk pekerja di sektor garmen yang terdampak. Program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau subsidi bagi keluarga yang kehilangan penghasilan harus segera disalurkan untuk mencegah terjadinya krisis sosial yang lebih luas,” ujar Achmad.
Selain itu, Achmad juga menyarankan restrukturisasi utang untuk Sritex dan perusahaan tekstil lain yang terdampak, serta konsolidasi di industri tekstil. “Krisis ini menunjukkan betapa rentannya industri tekstil terhadap tekanan keuangan. Pemerintah perlu berkoordinasi dengan bank dan lembaga keuangan untuk memberikan skema restrukturisasi utang yang lebih fleksibel,” jelasnya.
Lebih jauh, Achmad mengusulkan penguatan pasar domestik untuk mengurangi ketergantungan industri tekstil pada pasar ekspor. Ia menilai program seperti kampanye “Bangga Buatan Indonesia” perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk lokal. “Pemerintah juga harus mendorong sektor retail dan fashion domestik untuk mengutamakan produk tekstil dalam negeri, yang pada gilirannya akan mendukung industri tekstil nasional,” ungkapnya.
Achmad optimistis bahwa langkah-langkah tepat seperti pemberian bantuan sosial, pelatihan ulang pekerja, restrukturisasi utang, konsolidasi industri, dan penguatan pasar domestik dapat membantu industri tekstil bangkit kembali.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan, Presiden Prabowo telah memerintahkan empat kementerian untuk segera mengkaji opsi penyelamatan Sritex. “Presiden Prabowo sudah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kemenkeu, Menteri BUMN, dan Menteri Tenaga Kerja untuk segera mengkaji beberapa opsi dan skema untuk menyelamatkan Sritex,” ujar Agus pada Jumat (25/10/2024).
Sumber: https://rm.id