Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat rantai pasok industri refraktori sehingga dapat berdaya saing, baik di kancah domestik maupun global, mengingat industri tersebut padat modal di samping mengimplementasi kebijakan substitusi impor.

“Kebijakan pengembangan sektor industri pengolahan difokuskan pada penguatan rantai pasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku serta energi yang berkesinambungan dan terjangkau sesuai amanat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam di Jakarta, Selasa.

Industri refraktori dinilai sebagai salah satu sektor strategis karena produksinya untuk menopang kebutuhan berbagai manufaktur lainnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong ekspansi industri komponen elektronika di dalam negeri, seiring dengan pemulihan kinerja industri manufaktur nasional yang berangsur menunjukkan perbaikan dari bulan ke bulan.

Pada Mei 2021, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia berhasil memecahkan rekor dengan menembus level 55,3, melebihi negara-negara manufaktur lainnya seperti China, Vietnam, Korea Selatan, dan India.

“Tidak hanya memecahkan rekor, kami optimistis kenaikan PMI Manufaktur Indonesia yang menembus level 55,3 pada Mei 2021 juga menunjukkan pertumbuhan industri pada triwulan-II 2021 akan kembali positif,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Pemerintah terus memacu produktivitas dan daya saing industri elektronik sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Terlebih, industri elektronik merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Pada akhir pekan kemarin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong di Batam, khususnya di dua perusahaan elektronik, yakni PT Philips Industries Batam (Philips) dan PT Sat Nusapersada Tbk (Satnusa).

“Kami mengapresiasi keputusan para pelaku industri yang segera ikut serta dalam program vaksinasi Gotong Royong. Hal ini dapat mendorong para pekerjanya bisa bekerja lebih produktif lagi. Upaya ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Agus dalam siaran pers di situs Kemenperin, Senin (14/6).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung upaya peningkatan daya saing industri dalam negeri untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berkesinambungan.

Jaminan kepastian mutu produk yang dihasilkan industri tersebut menjadi hal penting yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Terkait dengan hal itu, Kemenperin telah merilis Peraturan Pemerintah Nomor 28/2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian yang merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Lingkup pengaturan dari PP Perindustrian itu meliputi bahan baku dan/atau bahan penolong, pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga penilaian kesesuaian, industri strategis, peran serta masyarakat dalam pembangunan industri, serta tata cara pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha industri dan kegiatan usaha kawasan industri.

Pemerintah berkomitmen akan terus mendorong penggunaan produk alat kesehatan yang bakal digunakan di sejumlah rumah sakit maupun lembaga pemerintah berasal dari hasil produksi pabrik dalam negeri.

Hal tersebut seperti dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di sela kunjungannya ke salah satu produsen alat kesehatan dalam negeri, PT PHC Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021).

"Pemerintah memiliki intensi untuk mengarahkan pembelian alat kesehatan untuk rumah sakit dan lembaga kesehatan pemerintah, berasal dari produksi dalam negeri," ujar Menkes.

Oleh sebab itu, sebagai salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, pihaknya melakukan kunjungan ke sejumlah produsen alat kesehatan di dalam negeri, termasuk PT PHC Indonesia, untuk mengetahui dan melihat langsung produk alkes domestik potensial tersebut.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mendorong inovasi produk elektronika untuk memproduksi kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam).

“Sesuai dengan perkembangan kompleksitas Alpahankam, Kemenperin akan mendorong industri elektronika dalam negeri untuk terus berinovasi agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai holding BUMN industri pertahanan, Len harus didukung agar menjadi yang terdepan dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan high-level nantinya,” kata Taufiek lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Taufik menyampaikan hal itu saat mendampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi perusahaan peralatan elektronik PT Len Industri.

Dalam kunjungan itu, Menperin beserta rombongan melihat langsung demo produk Radar Surveillance Len S-200, Ruang C4ISR, fasilitas produksi modul surya dan fasilitas produksi alat komunikasi (alkom).