Tubuh kita sebenarnya punya detektor paling canggih bernama hati nurani. Hampir setiap saat, kita punya intuisi berupa “suara hati” yang kerap muncul dalam berbagai momen. Saat-saat harus menentukan pilihan yang sulit, saat-saat akan melakukan hal yang tidak benar, suara itu akan menguat. Hanya saja, kadang kita kerap melewatkan begitu saja “bisikan-bisikan” itu. Sehingga, tak jarang, kita menyesal telah memutuskan sesuatu yang di masa depan ternyata berdampak kurang mengenakkan.
Lalu, apa dan bagaimana baiknya kita bersikap saat mendengar suara hati? Pilihan apa yang harus diambil saat nurani sudah bicara? Kebiasaan-kebiasaan kecil ini semoga bisa membantu kita untuk makin peka terhadap bisikan dari dalam diri.
Lihat wajah ke cermin saat mendengar suara hati, ketika harus menentukan apakah maju terus atau mundur dengan sebuah pilihan. Lihat perbedaan wajah saat kita berkata iya dan berkata tidak terhadap pilihan tersebut. Pilihan yang terbaik biasanya akan terlihat dari perbandingan wajah mana yang lebih cerah terhadap keputusan itu. Misalnya, saat ternyata iya membuat wajah lebih cerah, bisa jadi pilihan itu adalah yang terbaik.
Lihat senyuman wajah di cermin ketika memilih sesuatu. Saat senyuman terkesan dipaksakan, biasanya itu adalah pilihan yang cenderung salah.
Tarik napas dalam-dalam dari hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan minimal tiga kali. Jika ada rasa tak enak dalam diri yang terus berlanjut setelah melakukan hal tersebut, bisa jadi apa yang akan Anda pilih adalah pilihan yang mungkin belum tepat.
Mantapkan dengan afirmasi. Saat merasa ada keputusan yang belum 100 persen mantap, coba lakukan afirmasi atau pengulangan kalimat beberapa kali terhadap keputusan tersebut. Jika akhirnya rasa gugup atau tak enak menghilang, kemungkinan suara hati memang “memilih” untuk melakukan keputusan tersebut
Sumber: https://andriewongso.com