Dikisahkan, di sebuah seminar motivasi, setelah mendengar banyak kiat-kiat dan pelajaran di sana, para peserta membawa kesan dan semangat yang membara untuk dipraktikkan di kehidupan mereka lebih lanjut. Di antara mereka, beberapa orang tampak mengalami kemajuan yang berarti. Mereka yang merasakan manfaat dan sangat terbantu setelah mengikuti seminar tersebut, memberitahu teman dan saudara-saudaranya bahwa seminar yang diikutinya sangat bagus dan luar biasa. Dia mulai melakukan anjuran yang diajarkan dan mengalami perubahan cara pandang dan kebiasaannya. Dalam kesehariaannya, dia berusaha terus menyemangati diri sendiri, aktif mengikuti kegiatan yang positif, mengarahkan seluruh perhatiannya pada usaha yang dijalankan, dan hasilnya….perubahan yang luar biasa di kehidupannya! Ia mengalami kemajuan dan bersyukur!
Ada kelompok yang lain. Setelah mengikuti seminar, mereka juga tampak bersemangat, bersiap-siap untuk mengadakan perubahan, membuat rencana sedetail mungkin. Sayangnya, setelah beberapa saat, rencana yang dibuat tetaplah rencana.
Blok mental karena kebiasaan yang dijalani selama ini yakni malas, menunda, tidak bisa menerima penolakan, cepat putus asa saat mengalami benturan, serta cara pandangnya yang negatif terhadap sekelilingnya menyebabkan dia kembali ke pola lama dan mulai menyalahkan keadaan di sekelilingnya yang dituduh tidak mendukung dia.
Akhirnya, saat ditanya, ”Apakah Anda pernah mengikuti seminar motivasi?” Mereka menjawab, ”Ya! Saya pernah mengikutinya, seminar yang bagus, pesertanya banyak dan pembicaranya hebat. Akan tetapi apa yang diajarkan tidaklah mudah untuk dijalankan. Karena sukses kan milik orang-orang tertentu, dan sayangnya saya bukanlah orang itu.”
Kelompok yang lain, beda lagi. Setelah mengikuti seminar, mereka pun mulai mencoba membuat perubahan. Sayangnya, upayanya tidak terlalu kuat sehingga saat orang-orang di sekililingnya tidak menyukai perubahan yang dicobanya, dia pun merasa dijauhi dan tidak diterima di lingkungannya. Akhirnya, sudah bisa ditebak ’kan?
Pembaca yang Luar Biasa!
Teknik secanggih apapun, rumus teori seampuh apapun, tidak akan mampu mengubah manusia jika manusia itu sendiri tidak mau mengubah dirinya sendiri! Bagi saya, kehidupan adalah ruang kuliah atau tempat belajar tanpa batas. Seorang pembelajar sejati bisa menjadi guru bagi dirinya sendiri. Dan seorang pembelajar tulen cepat sekali menyerap apa yang terjadi di sekelilingnya dan dengan cerdas mampu mencerna sebagai bahan belajar untuk kemajuan karier dan hidupnya.
Jadi akhirnya semua kembali pada diri sendiri, bagaimana kita mengelola ilmu dan teori yang kita dapatkan di seminar sesuai kondisi dan situasi kita, menyesuaikannya dengan kelebihan dan kekurangan kita… dan yang paling penting: bagaimana kita mengelola pikiran dan sikap mental dalam menghadapi perubahan, sekaligus secara tegas mau berubah hingga mampu mengaktualisasikan diri sampai ke puncak kesuksesan.
Sumber: https://andriewongso.com