“Membaca akan memberikan manfaat (开卷有益 kāi juǎn yǒu yì),” demikian peribahasa Tiongkok yang terkenal. Selain itu, dalam peribahasa Tiongkok masih terdapat ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan sisi positif dari belajar atau membaca, seperti 活到老, 学到老 huó dào lǎo, xué dào lǎo, hidup sampai tua belajar sampai tua. Ada pula ungkapan 囊萤映雪 náng yíng yìng xuě, berkisah tentang seorang anak yang memiliki semangat belajar dan membaca begitu tinggi walaupun hanya diterangi sinar dari sejumlah kunang-kunang yang ditempatkan dalam kantong plastik.
Coba simak kisah di bawah ini:
Pada awal Dinasti Song, Song Tai Zong (宋太宗 sòng tài zōng) adalah salah satu raja yang dalam catatan sejarah disebut-sebut sebagai kutu buku karena ia yang sangat rajin dan hobi membaca. Ia mempunyai prinsip “menguasai atau dikuasai zaman”. Ia yakin tanpa menambah pengetahuan secara berkelanjutan, maka pengetahuan seseorang akan semakin sempit, tergerogoti oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, Song Tai Zong tidak pernah melewati hari-harinya tanpa membaca.
Suatu ketika, ia meminta kepada para sejarawan untuk menyusun sebuah ensiklopedia yang komplit mengenai sejarah kerajaan yang terdiri dari seribu bab dan dibagi ke dalam lima puluh lima kategori, serta menggunakan ribuan buku, catatan, dan sumber-sumber yang layak dipercayai sebagai referensi. Dibutuhkan tujuh tahun untuk mengompilasi semua buku tersebut dan selesai sesuai jadwal. Lengkapnya referensi-referensi menjadikan negara Tiongkok memiliki catatan sejarah paling lengkap di dunia ini.
Selain tugas-tugas pemerintahan dan bacaan lainnya yang sudah banyak menyita waktu, Song Tai Zong selalu menyediakan waktu membaca dua tiga bab karya para sejarawan tersebut (ensiklopedi 太平御觉 tài píng yù jué) setiap harinya. Melihat raja yang sering membaca sampai larut malam, perdana menterinya merasa khawatir akan kondisi raja, lalu menyarankannya agar tidak terlalu memaksakan diri.
Song Tai Zong berkata, ”Saya tidak merasa lelah. Waktu berlalu tanpa terasa karena saya menikmati buku ini dan menikmati hidup ini ketika sedang membaca.”
Begitulah hari-hari berikutnya ia lewati, ia terus membaca dua tiga bab setiap hari secara konsisten selama setahun penuh. Dan akhirnya, ensiklopedia tersebut habis dilalapnya.
Selain memberikan contoh kebiasaan baik membaca, raja juga selalu berkata kepada para pejabatnya, ”Membaca buku pasti ada manfaatnya (开卷有益 kāi juǎn yǒu yì).” Contoh yang teladan dan dorongan dari raja, berhasil menularkan sikap dan hasrat membaca kepada para pejabat kerajaan. Mereka yang biasanya tidak suka membaca buku pun akhirnya terpengaruh dan mulai berubah. Lalu mereka mulai ikut-ikutan kebiasaan baik raja, dengan menambah ilmu dan pengetahuan setiap saat.
Pembaca yang budiman,
Untuk bertahan di era yang sangat kompetitif dan terus berubah, satu-satunya cara adalah Anda harus mempunyai keinginan tinggi dan dorongan kuat untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Karena kalau Anda berhenti belajar, Anda juga berhenti tumbuh. Dengan demikian, keahlian, kesuksesan, dan kekuatan Anda sekarang, besok tiba-tiba menjadi barang usang.
Dengan memiliki kebiasaan membaca, banyak manfaat yang bisa diperoleh. Bacaan bisa memperluas wawasan, ilmu pengetahuan, menambah informasi, meningkatkan skill, dan memunculkan ide-ide baru. Bukan itu saja, nalar dan cakrawala berpikir seseorang juga bisa lebih sempurna.
Bacalah topik-topik atau bidang yang menjadi kekuatan Anda, karena bisa menyempurnakan keahlian dan potensi diri Anda. Selain itu, Anda juga perlu membaca topik-topik yang lain untuk memperluas wawasan. Berbagai tabloid, koran, majalah, dan beragam media elektronik menjadi pilihan yang menarik. Dengan nilai (keahlian) yang lebih tinggi, Anda akan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam masyarakat maupun dalam suatu organisasi, dan tentunya Anda akan menerima reward yang setimpal pula.
Salam sukses untuk Anda!