Pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan dan China menghasilkan kesepakatan kerja sama untuk pengembangan di sektor industri manufaktur.

Adapun, kesepakatan kerja sama tersebut tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang berisi komitmen memperkuat pertukaran dan kerja sama di bidang industri selama 5 tahun.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Republik Rakyat Tiongkok Jin Zhuanglong, dan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Republik Korea yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Ahn Dukgeun.

"MoU kerja sama industri antara Kemenperin dengan MIIT RRT bertujuan untuk mengembangkan kerja sama di sektor industri manufaktur selama kurun waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang," kata Agus melalui keterangan tertulis, usai melakukan penandatanganan MoU di Istana Negara, Jumat (8/9/2023).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal fokus menjalankan kebijakan hilirisasi untuk mendorong laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebijakan pengembangan industri saat ini sudah pada jalurnya. Hal ini tercermin dari menguatnya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2023 ke level 53,9 dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2023 yang berada di fase ekspansi, yakni pada level 53,22.

PMI Manufaktur Indonesia tersebut mampu mengungguli China (51,0), Jepang (49,6), Korea Selatan (48,9), Thailand (48,9), Malaysia (47,8), Taiwan (44,3), Amerika Serikat (47,0), Belanda (45,9), Inggris (42,5), dan Jerman (39,1).

Baik hasil survei PMI manufaktur maupun IKI, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,17 persen pada triwulan II/2023, dengan sektor industri berkontribusi sebesar 16,30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada periode tersebut.

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) merupakan indeks yang dibangun dan dirilis oleh Kementerian Perindustrian sejak November 2022, menggambarkan tingkat keyakinan atau optimisme pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian. IKI juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan, IKI dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan kalangan akademisi, untuk mengukur kinerja serta optimisme industri di wilayah masing-masing.

IKI diluncurkan oleh Kemenperin untuk memenuhi kebutuhan diagnosis kinerja industri yang lebih menyeluruh. Pasalnya, indikator-indikator yang sebelumnya digunakan belum memberikan data sektor industri yang mendetail.

S&P Global mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali menguat ke level 53,9 pada Agustus 2023, naik 0,6 poin dari bulan sebelumnya yang berada di angka 53,3.

Laju ekspansi pada Agustus 2023 tersebut merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun, didorong oleh pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan peningkatan kapasitas.

Menurut S&P Global, kondisi permintaan utama yang lebih baik menyebabkan peningkatan tajam pada arus permintaan baru pada pertengahan menuju triwulan ketiga, dengan laju pertumbuhan mengalami percepatan hingga mencapai posisi tertinggi sejak Oktober 2021.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan berdasarkan survei dari purchasing manager's index (PMI) menunjukkan industri manufaktur di Tanah Air sedang ekspansif.

"Alhamdulillah dalam survei yang dilakukan PMI selama 24 bulan berturut-turut industri manufaktur Indonesia mencatatkan angka di atas 50 poin. Artinya industri manufaktur Indonesia sedang ekspansif," kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita di Padang, Senin, usai memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat.

Lebih detail, ia menyebutkan bahwa survei yang dirilis PMI mencatat perkembangan industri manufaktur pada Juli 2023 mengalami peningkatan menjadi 53,30 poin dari sebelumnya 52,50 poin pada Juni 2023. Data tersebut menunjukkan bahwa kondisi pasar Indonesia masih terus berkembang.

Kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) pada triwulan II 2023 tumbuh 12,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat.
 
Sektor ILMATE merupakan kelompok industri manufaktur yang sangat berperan penting pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan sektor tersebut konsisten melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sejak kuartal I 2021, dengan pertumbuhan double digit yang berlangsung mulai triwulan III 2022.
 
 "Pada kuartal II 2023, sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,15 persen terhadap PDB nasional, atau mencapai 25,44 persen terhadap PDB industri non-migas," kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele dalam keterangan di Jakarta, Senin.