News Headlines
- Industri Air Minum dalam Kemasan Masih Menarik Bagi Investor
- Produsen semen bidik penjualan di pasar ekspor
- Kemenperin: kebutuhan gula naik, kinerja industri makanan dan minuman tumbuh
- Peningkatan Investasi Sektor Industri Kimia, Farmasi, & Tekstil Jadi Prioritas
- Ini empat langkah prioritas Kementerian Perindustrian di Tahun 2019
- Industri Perhiasan Diperkirakan Tumbuh 5% pada 2019
- Industri Kaca Diproyeksikan Tumbuh 5% pada 2019
- Menperin pacu ekspor industri otomotif
- Industri makanan dan minuman akan tumbuh 8%-9% tahun ini
- Menperin: Manufaktur Indonesia tengah ekspansif
- Manufaktur Menggeliat, Peningkatan TKDN Dipacu
- Menperin optimistis pertumbuhan manufaktur terkerek pada tahun politik
- Ini Sektor-Sektor yang Jadi Andalan Pacu Ekspor Manufaktur
- Industri air minum dalam kemasaan (AMDK) berupaya perluas pasar
- Industri Pulp and Kertas masih bertumbuh 5% di 2019
- Safeguard berlaku, industri keramik pacu produksi
- Iklim investasi kondusif, investor Eropa bidik sektor pengolahan kapas RI
- Kisah Tenggelamnya Kapal Pesiar
- Nilai Tambah Industri Kosmetik Diproyeksi Sentuh Rp7,64 Triliun pada 2019
- Industri mebel optimistis tembus ekspor US$ 2 miliar di 2019
- Menperin menyebut industri manufaktur tumbuh tahun depan
- Ekspor Tekstil Diperkirakan Tumbuh 9% pada 2018
- Menperin: industrialisasi bawa efek berantai
- Produksi Baja Mentah Asia Meningkat, RI Perlu Tingkatkan Daya Saing
- Targetkan manufaktur berdaya saing tinggi, Pemerintah fokus perkuat industrialisasi
- Ini upaya Kemperin untuk menumbuhkan industri pengolahan remah karet
- 2019, Produsen Oleokimia dari Minyak Sawit Optimistis Tumbuh 20%
- Kesempatan Kedua
Investasi Manufaktur Kuartal I/2018 Capai Rp62,7 triliun
Realisasi investasi sektor manufaktur sepanjang kuartal I/2018 senilai Rp62,7 triliun.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri senilai Rp21,4 triliun dan penanaman modal asing senilai US$3,1 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, maka realisasi pada 3 bulan pertama tahun ini lebih rendah.
Pada kuartal I/2017 realisasi investasi sektor manufaktur mencapai Rp70,2 triliun yang terdiri dari PMDN senilai Rp27,2 triliun dan PMA senilai US$3,2 miliar.
Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, mengatakan kendati lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu, sektor manufaktur bukan berarti sedang dalam kondisi yang tidak baik. Dia menilai hal tersebut disebabkan sektor lain yang tumbuh lebih cepat.
"Yang sekarang lagi cepat naik itu sektor kelistrikan dan properti, tetapi bukan berarti manufaktur enggak oke," katanya Senin (30/4/2018).
Sektor industri logam, mesin, dan elektronik menjadi penyumbang kedua terbesar realisasi investasi setelah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai investasi Rp22,7 triliun.
Menurut Azhar, industri logam, mesin, dan elektronik banyak disumbang oleh pembangunan smelter nikel di Morowali dan Konawe. "Di Morowali itu yang investasi Tsingshan Group dan ada investor lain juga," katanya.
Secara keseluruhan, realisasi investasi pada kuartal I/2018 mencapai Rp185,3 triliun atau naik 11,8% secara tahunan. Thomas Lembong, Kepala BKPM, mengatakan realisasi tersebut merupakan buah keputusan investasi yang diambil pada tahun lalu.
Dirinya meyakini ke depan realisasi investasi akan meningkat lebih baik dengan kebijakan-kebijakan yang telah dirilis pemerintah seperti revisi aturan tax holiday, aturan tenaga asing, dan lainnya. Adapun, industri logam disebutkan sebagai penyelamat PMA pada kuartal I/2018, selain sektor e-commerce.
"Terutama masuk ke smelter nikel yang banyak di Morowali dan Maluku. Itu megaproyek dan sudah menghasilkan lebih dari Rp30 triliun, ke depan bisa sampai US$5 miliar sampai US$10 miliar. Ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan investasi di dalam negeri," kata Lembong.
Sumber: http://industri.bisnis.com